Keterangan Gambar : DPC GmnI Banyuwangi
Bandung, 28 Juli 2025, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Banyuwangi secara tegas membantah tudingan bahwa mereka terlibat dalam kasus dugaan ancaman pembunuhan yang menjadi salah satu alasan penundaan Kongres GMNI. Klarifikasi ini disampaikan menyusul pemberitaan media daring infojabar.news yang memuat artikel berjudul “Kongres GMNI Kembali Ditunda Gegara Panitia Dapat Ancaman Pembunuhan dari Peserta”.
Dalam surat pernyataan resminya, DPC GMNI Banyuwangi menyampaikan keberatan terhadap narasi yang menyeret nama organisasi mereka, terutama Ketua DPC GMNI Banyuwangi, ke dalam dugaan tindakan kekerasan. Pihaknya menegaskan bahwa Ketua DPC tidak pernah mengeluarkan pernyataan, apalagi melakukan tindakan yang mengarah pada ancaman pembunuhan atau kekerasan dalam bentuk apa pun.
“Kami mengecam segala bentuk disinformasi yang berpotensi memecah belah solidaritas kader GMNI di seluruh Indonesia, terlebih dalam momentum penting seperti Kongres,” tulis DPC GMNI Banyuwangi dalam Press Release yang ditandatangani Ketua Rino Bakhtiar dan Sekretaris Rozakki Muhtar.
DPC GMNI Banyuwangi juga mengimbau seluruh pihak, baik kader maupun masyarakat umum, untuk tidak mudah mempercayai informasi yang belum terbukti kebenarannya. Mereka menilai bahwa tuduhan tersebut sangat merugikan citra organisasi dan menciptakan kesalahpahaman yang luas.
Sebagai bentuk tanggung jawab moral dan komitmen terhadap nilai-nilai nasionalisme dan marhaenisme, GMNI Banyuwangi menyatakan siap membuka komunikasi dengan pihak-pihak terkait dan mendukung penelusuran lebih lanjut atas kebenaran informasi yang beredar,
Lebih lanjut GmnI Banyuwangi Akan menelusuri bahwa chat ini dari siapa, apakah ranah privat yang kemudian itu dishare dan disalah informasikan,apakah benar hal tersebut diperbolehkan. Kami mengharap Media Online yang mem-publish ini juga memberikan kami ruang untuk hak Koreksi atas berita yang merugikan kami secara kelembagaan. Pungkas Wakabid Kaderisasi saat dikonfirmasi.